InnalillahiwaInnaIlaihiRojiun: Ungkapan Duka Cita Muslim yang Penuh Makna

Belajar ucap InnalillahiwaInnaIlaihiRojiun saat duka, artinya kembali ke Allah. Penting diucap tulus.

InnalillahiwaInnaIlaihiRojiun : Maksud ungkapan

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Arab yang biasa diucapkan oleh umat Muslim ketika mendengar kabar duka atau bencana yang menimpa seseorang.

Secara harfiah, Innalillahi wa inna ilaihi rajiun terdiri dari dua frasa:

  •  Inna lillahi

Inna lillahi berarti “Sesungguhnya kami milik Allah”. Frasa ini menunjukkan bahwa segala sesuatu milik Allah, termasuk kehidupan manusia. Allah yang menciptakan dan Allah pulalah yang menentukan kapan kehidupan itu berakhir.

  • Wa inna ilaihi rajiun

Wa inna ilaihi rajiun berarti “dan sesungguhnya kepada-Nya kami kembali”. Frasa ini menunjukkan keyakinan bahwa setelah kematian, manusia akan kembali kepada Allah.

Jadi secara keseluruhan, Innalillahi wa inna ilaihi rajiun memiliki arti “Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kami kembali”. Ungkapan ini mengandung pengakuan atas ketentuan dan keputusan Allah, serta keyakinan akan kembali kepada-Nya setelah kematian.

Baca juga : Cara Solat Jenazah

innalillahiwainnailaihirojiun

Sejarah Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

Frasa “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” berasal dari ayat Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 156 yang artinya:

“Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali.”

Ayat ini menunjukkan bahwa semua makhluk adalah milik Allah, dan suatu saat pasti akan kembali kepada-Nya.

Dalam hadis, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

“Apabila anak Adam meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim).

Maka frasa “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” sering diucapkan ketika mendengar kabar duka atau kematian seseorang, untuk mengingatkan bahwa segala sesuatu pasti kembali kepada Allah. Ucapan ini mengandung makna berserah diri dan ridha atas ketentuan Allah.

Waktu Mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun adalah kalimat yang diucapkan saat mendengar kabar duka cita kematian seseorang.

Beberapa situasi yang tepat untuk mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rajiun antara lain:

  • Saat mendengar kabar kematian seseorang

Saat mendengar kabar duka cita kematian seseorang, baik yang dikenal maupun tidak dikenal, segera ucapkanlah innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Ucapan ini menunjukkan rasa turut berduka cita dan berharap agar yang meninggal diterima oleh Allah SWT.

Contoh:

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Turut berduka cita atas meninggalnya saudara/i (nama yang meninggal).”

  • Saat melihat jenazah

Ketika melihat dan menghadiri jenazah, ucapkanlah innalillahi wa inna ilaihi rajiun untuk mengiringi doa bagi si mati.

Contoh:

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Semoga Allah menerima amal ibadah almarhum/ah.”

  • Saat mengantar jenazah ke pemakaman

Saat mengantar dan memakamkan jenazah, hendaknya diiringi dengan ucapan innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Ucapan ini sebagai doa agar jenazah diterima disisi-Nya dan ditempatkan di surga-Nya.

Contoh:

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Semoga Allah menempatkan almarhum/ah di syurga-Nya.”

Dengan mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rajiun pada situasi-situasi tersebut, kita turut meringankan duka cita keluarga yang ditinggalkan dan mendoakan yang meninggal dunia.

Maksud Mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

Mengucapkan “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun” memiliki beberapa maksud, di antaranya:

Ungkapan Takziah

Frasa ini digunakan sebagai ungkapan takziah atau turut berduka cita kepada keluarga yang ditinggalkan. Dengan mengucapkan kalimat ini, kita ingin mengungkapkan rasa turut berduka cita atas wafatnya seseorang.

Mendoakan Arwah yang Meninggal

Selain ungkapan duka cita, lafaz ini juga digunakan untuk mendoakan arwah yang telah meninggal dunia. Dengan mengucapkannya, kita berharap arwah almarhum mendapatkan ketenangan dan diterima di sisi-Nya.

Mengingatkan Kita Semua Pasti Kembali kepada Allah

Mengucapkan “Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun” mengingatkan kita bahwa semua makhluk pasti akan kembali kepada Sang Pencipta. Tidak ada yang kekal di dunia ini. Suatu saat nanti, kita semua akan menghadap dan dipanggil kembali oleh Allah SWT.

Jadi, intinya lafaz ini mengandung makna takziah, mendoakan arwah yang wafat, dan mengingatkan kita semua bahwa kematian pasti akan menjemput kita. Semoga kita senantiasa istiqomah dalam beribadah dan siap untuk menghadap kembali kepada-Nya.

Hikmah Mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

Mengucapkan kalimat Innalillahi wa inna ilaihi rajiun memiliki beberapa hikmah, di antaranya:

Menghibur keluarga yang ditinggalkan

Dengan mengucapkan kalimat ini, kita berharap dapat menghibur keluarga dan orang-orang terdekat yang ditinggalkan. Kita berdoa agar mereka diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan kehilangan ini.

Mengingatkan kita semua bahwa kematian pasti datang

Kematian boleh tiba pada bila-bila masa tanpa diduga. Mengucapkan kalimat ini mengingatkan kita bahawa kematian pasti akan menghampiri setiap makhluk hidup. Oleh itu, kita perlu sentiasa bersedia dan menyediakan bekalan amal kebaikan untuk kehidupan seterusnya.

Mendorong kita untuk selalu beramal soleh

Dengan mengingat kematian yang pasti datang, kita semakin termotivasi untuk menggunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya. Kita didorong untuk rajin beribadah, beramal baik, dan membersihkan diri dari dosa. Sehingga kelak kita siap menghadap Sang Pencipta dengan membawa bekal amal soleh

Adab Mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

Mengucapkan kalimat innalillahi wa inna ilaihi rajiun membutuhkan adab atau tata cara tertentu agar maknanya benar-benar tersampaikan. Beberapa adab dalam mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rajiun:

  • Mengucapkan dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Jangan mengucapkan dengan sambil lalu atau tanpa maksud. Penuhilah hati dengan kepasrahan pada takdir Allah SWT.
  • Mengucapkan dengan suara yang tenang, tidak tergesa-gesa ataupun dengan emosi yang meluap. Hal ini agar ketenangan batin ikut tercurah dalam ucapan tersebut.
  • Tidak berlebihan mengulang-ulang ucapan innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Cukup diucapkan 3-7 kali agar maknanya benar-benar meresap dalam hati. Jangan sampai hanya kerana terbawa emosi lalu mengucapkannya berulang kali tanpa kontrol.

Dengan adab yang benar dalam mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rajiun, diharapkan makna pasrah dan ridha pada ketentuan Allah SWT dapat memberikan ketenangan batin di saat menerima musibah atau ujian hidup.

Impak Psikologi Mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

Mengucapkan kalimat “innalillahi wa inna ilaihi rajiun” ketika mendengar berita duka cita memberikan kesan psikologi yang positif kepada individu. Beberapa kesan tersebut termasuk:

Mengucapkan kalimat “innalillahi wa inna ilaihi rajiun” ketika mendengar berita duka cita memberikan kesan psikologi yang positif kepada individu. Beberapa kesan tersebut termasuk:

  • Membantu meringankan kesedihan

Mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rajiun dapat membantu meringankan rasa sedih dan duka cita kerana kematian seseorang. Kalimat ini mengingatkan bahwa semua makhluk pasti akan kembali kepada Sang Pencipta. Dengan mengucapkannya, seseorang boleh lebih tenang menerima takdir Allah.

  • Membantu menerima kenyataan kematian

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun juga membantu seseorang untuk lebih ikhlas menerima kenyataan kematian orang yang dicintainya. Kalimat ini menguatkan keyakinan bahwa kematian adalah ketetapan Allah yang harus diterima dengan lapang dada.

  • Menguatkan mental dan keimanan

Mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rajiun memberi impak baik untuk mental dan keimanan. Kalimat ini mengingatkan kita akan kebesaran Allah, bahwa Dia-lah pemilik segala hidup dan mati. Dengan mengucapkannya, hati menjadi tentram karena yakin semua atas kehendak Allah. Iman dan takwa seseorang menjadi semakin kuat.

Kesalahan Umum Ketika Mengucapkan InnalillahiwaInnaIlaihiRajiun

Kesalahan yang sering dilakukan saat mengucapkan kalimat innalillahi wa inna ilaihi rajiun di antaranya:

  • Tidak sungguh-sungguh saat mengucapkan

Sebahagian orang mengucapkan kalimat ini hanya sebagai rutin atau kerana sudah menjadi kebiasaan, tanpa ada niat yang sungguh-sungguh. Padahal, mengucapkan kalimat ini sepatutnya dilakukan dengan sepenuh hati dan ketulusan.

Kita perlu merenungkan makna di sebalik kalimat tersebut dan mengucapkannya dengan penuh keikhlasan. Jangan sampai kita mengucapkannya dengan sikap yang meremehkan.

  • Hanya mengikuti tradisi tanpa maksud dan tujuan

Banyak orang mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rajiun hanya kerana mengikuti tradisi semata, tanpa memahami maksud dan tujuannya. Mereka melakukannya hanya kerana orang lain juga melakukannya.

Padahal, mengucapkan kalimat ini seharusnya dilakukan dengan penuh pemahaman dan keikhlasan, bukan sekadar kerana mengikut tren. Kita perlu memahami maknanya sebagai ungkapan pasrah dan harapan kepada Allah SWT.

  • Berlebihan mengulang hingga tidak fokus mendoakan arwah

Terkadang ada yang berlebihan mengulang-ulang kalimat ini berkali-kali hingga lupa untuk mendoakan arwah yang telah berpulang.

Sebaiknya, kita tetap berprilaku wajar dan tetap fokus mendoakan arwah dengan ikhlas setelah mengucapkan kalimat tersebut. Tidak perlu berlebihan mengulangnya hingga melupakan mendoakan arwah yang telah meninggal dunia.

Variasi Kalimat Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

Kalimat innalillahi wa inna ilaihi rajiun memiliki beberapa variasi dalam pengucapannya, namun tetap memiliki makna yang sama. Beberapa variasi pengucapan tersebut antara lain:

– Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un
– Innallahi wa innailaihi roji’un
– Inna lillah wa inna ilaihi raji’un
– Innallah wa innailahi raji’un
– Innalillah wa inna ilallah raji’un

Semua variasi di atas memiliki arti dan maksud yang sama, yaitu “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali”. Kalimat ini mengandung pengakuan bahwa semua makhluk adalah milik Allah, dan pada akhirnya akan kembali kepada-Nya.

Dengan demikian, variasi pengucapan tersebut tetap diperbolehkan kerana esensinya sama, iaitu pengakuan atas keesaan dan kekuasaan Allah. Yang terpenting adalah makna dan maksud di sebalik lafaz itu, bukan hanya bunyi atau susunan hurufnya. Selagi maknanya benar, variasi lafaz boleh digunakan.

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun adalah kalimat yang diucapkan ketika mendengar berita duka atau bencana, sebagai ungkapan menyerahkan diri kepada Allah. Kalimat ini bermakna bahawa kita semua adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.

Menurut sejarah, kalimat ini pertama kali diucapkan oleh Nabi Muhammad ketika puteranya, Ibrahim, meninggal dunia. Sejak itu, umat Islam mengikuti sunnah Rasulullah dengan mengucapkan kalimat ini ketika mendengar berita duka.

Mengucapkannya sesuai ketika mendengar berita kematian, musibah, atau bencana. Tujuannya adalah untuk mengingatkan kita bahawa segalanya adalah kepunyaan Allah dan kita akan kembali kepada-Nya. Mengucapkannya juga bermakna mendoakan arwah yang telah meninggal dunia.

Terdapat adab dalam mengucapkannya, iaitu dengan penuh ikhlas dan tulus hati. Janganlah mengucapkannya dengan sikap yang acuh tak acuh atau tergesa-gesa. Ucapkanlah dengan kesadaran dan pemahaman yang mendalam.

Mengucapkan kalimat ini memberi impak psikologi yang positif kepada yang mendengarnya. Mereka merasa tenteram kerana yakin bahawa segalanya telah ditakdirkan oleh Allah. Mengucapkannya juga mengingatkan kita semua tentang kematian dan akhirat.

Dengan memahami makna, sejarah, dan adab dalam mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, kita dapat mengamalkannya dengan betul. Semoga amalan ini memberi manfaat dan mendekatkan kita kepada Allah SWT.

BACAAN LAIN

BACAAN TAHIYAT AKHIR : Panduan lafaz dan maksud

13 RUKUN SOLAT : Panduan mudah dan lengkap

HARI RAYA HAJI : Pengenalan, Kepentingan & 6 Amalan Sunat

Leave a Comment