Pelajari cara sujud syukur dengan panduan lengkap dan bacaan dalam Rumi. Panduan mudah untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah.
Sujud syukur adalah salah satu cara bagi umat Islam untuk menzahirkan rasa terima kasih kepada Allah S.W.T. Ia selalunya dilakukan ketika seseorang mendapat nikmat atau terlepas dari bencana.
Dalam artikel ini, kami ingin kongsi dengan anda cara-cara melaksanakan sujud syukur. Ikuti kami hingga akhir artikel untuk mempelajari lebih lanjut.
Baca juga : Solat Dhuha – Panduan JAKIM
Apa Itu Sujud Syukur?
Sujud bererti tunduk dan merendahkan diri kepada Allah, satu perbuatan yang sangat disayangi oleh Allah S.W.T. Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan untuk mengungkapkan terima kasih kepada Allah S.W.T atas nikmat yang tiba-tiba ataupun selamat dari musibah.
Perbezaannya Sujud Syukur dan Sujud Tilawah
Menurut pandangan Ulama’ Syafi’e dan Hanbali, hukum melaksanakan sujud syukur adalah sunat, seperti yang dinyatakan oleh kitab Mughni al-Muhtaj. Imam Syaukani dan Syeikh Zakariya al-Ansari juga menyatakan bahawa sujud syukur adalah sunnah dan dilakukan di luar solat, mirip dengan sujud tilawah.
Berikut adalah jadual perbezaan untuk kefahaman anda
Aspek | Sujud Syukur | Sujud Tilawah |
Sebab Pelaksanaan | Ungkapan rasa syukur atas nikmat atau kabar gembira yang diterima. | Respons ketika membaca atau mendengar ayat sajadah dalam Al-Qur’an. |
Waktu Pelaksanaan | Bila-bila masa dan tidak terikat waktu. | Dilakukan segera setelah membaca atau mendengar ayat sajadah. |
Syarat Pelaksanaan | Tidak memerlukan syarat khusus seperti wudhu, menghadap kiblat, atau menutup aurat (tetapi adalah lebih baik jika bisa memenuhi syarat-syarat ini). | Disunatkan berwudhu, menghadap kiblat, dan menutup aurat seperti ketika solat. |
Bilangan Sujud | Hanya satu sujud. | Hanya satu sujud. |
Bacaan | Tidak ada bacaan khusus yang ditetapkan, namun disunatkan untuk membaca doa syukur atau tasbih. | Bacaan khusus, “سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ فَأَحْسَنَ صُورَتَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ”. |
Kesunatan | Disunatkan tetapi tidak wajib. | Disunatkan setiap kali bertemu ayat sajadah saat membaca atau mendengar. |
Baca juga : Cara Solat Jamak Taqdim dan Takhir
Syarat Sah Sujud Syukur
Untuk syarat sah melakukan sujud syukur, menurut mazhab Syafi’e dan Hanbali, antaranya adalah:
- Bebas dari hadas besar dan kecil
- Tempat, badan, dan pakaian suci dari najis
- Menghadap kiblat
- Menutup aurat
CARA SUJUD SYUKUR
Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan sujud syukur:
- Berniat
- Takbiratul Ihram
- Sujud sekali sahaja dan bacakan doa berikut di dalam sujud:
Niat:
نَوَيْتُ سُجُوْدَ الشُّكْرِ سُنَّةَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Rumi: Nawaitu sujudassyukri sunnata lillahi ta’ala
Maksudnya: “Sahaja aku melakukan sujud syukur sunat kerana Allah Taala.” - Duduk sebagaimana duduk di tahiyat akhir tetapi tidak membaca tasyahhud.
- Memberi salam.
Waktu Yang Sesuai Untuk Melaksanakan Sujud Syukur
Sujud syukur disunatkan apabila mendapat nikmat atau terlepas dari bencana secara tiba-tiba. Jika nikmat itu adalah berterusan, seperti memiliki kereta atau rumah yang sudah ada sebelumnya, maka tidak diwajibkan sujud syukur untuk itu.
Kelebihan Melaksanakan Sujud Syukur
Pelaksanaan sujud syukur merupakan amalan yang membawa banyak kelebihan dan kebaikan bagi seorang Muslim. Berikut adalah antara kelebihan-kelebihan tersebut:
- Mengakui Kebesaran dan Keagungan Allah: Sujud syukur menjadi pengingat akan kebesaran Allah SWT dan menyadarkan kita bahwa semua nikmat yang kita terima adalah daripada-Nya.
- Mengungkapkan Rasa Syukur: Melalui sujud, kita secara langsung menunjukkan rasa syukur kita atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, baik yang besar maupun yang kecil.
- Menenangkan Jiwa: Mengamalkan sujud syukur dapat membantu menenangkan jiwa dan memberikan perasaan ketenangan, kerana kita membebaskan diri kita dari rasa angkuh dan ego dengan merendah diri kepada Pencipta.
- Menyeimbangkan Hati dan Pikiran: Sujud syukur membantu seseorang untuk selalu mengingat Allah dalam keadaan suka maupun duka, sehingga menyeimbangkan emosi dan pikiran.
- Melahirkan Sifat Tawadhu’: Amalan ini mendidik kita untuk menjadi pribadi yang tawadhu’ (rendah hati) kerana mengakui bahwa setiap kejayaan dan kebaikan yang diterima adalah kurnia Allah dan bukan semata-mata usaha kita sendiri.
- Menerima Keberkatan dari Allah: Seseorang yang berterima kasih kepada Allah atas nikmat-Nya akan mendapatkan keberkatan yang lebih dan mungkin Allah akan menambah nikmat yang telah ada.
- Pemberian Perlindungan dan Pertolongan: Sujud syukur menjadi media untuk memohon perlindungan dan pertolongan dari Allah dalam kehidupan di dunia maupun akhirat.
- Meraih Kepuasan Rohani: Praktik ini menjadi salah satu sumber untuk meraih kepuasan rohani, yang pada akhirnya memberikan dampak positif kepada kehidupan sehari-hari.
- Peluang Membina Hubungan yang Lebih Dekat dengan Allah: Setiap kali seseorang sujud syukur, ia membuka peluang untuk mendekatkan diri lebih lagi dengan Allah SWT dan meningkatkan kualitas keimanan.
- Mendorong Amalan Yang Lain: Sujud syukur juga bisa menjadi pendorong untuk terus melakukan amalan-amalan lainnya yang dianjurkan dalam Islam, sebagai bentuk kesyukuran yang tidak hanya terbatas pada sujud.
Amalan sujud syukur ini adalah tanda seorang hamba yang mengakui segala yang datang adalah dari Allah dan dia selalu memerlukan bantuan serta petunjuk daripada Allah SWT dalam kehidupannya.
Panduan Cara Lain