Buli Siber di Malaysia : Cara kesan, pencegahan dan apa yang perlu anda lakukan.

Di era digital ini, pembulian telah merebak dari alam nyata ke dunia maya. Buli Siberatau cyberbullying adalah masalah yang semakin meningkat di Malaysia, seperti halnya di banyak negara lain di seluruh dunia. Fenomena ini melibatkan penggunaan platform digital seperti media sosial, e-mel, dan aplikasi perpesanan untuk mengancam, memalukan, atau mengganggu orang lain.

Kajian menunjukkan bahawa remaja dan kanak-kanak yang aktif dalam talian adalah yang terutama berisiko terdedah kepada siber membuli.

Baca Juga : Info Terkini Cuaca Panas di Malaysia 

Cara Kesan Buli Siber

BULI SIBER

Join Wassap Group Info Bantuan B40 & M40!
Hanya join group ini jika anda memerlukan sahaja! https://chat.whatsapp.com/IRP8bCQ5lmDLNTOpT7IKDB

Mengesan siber membuli boleh menjadi cabaran kerana ia seringkali berlaku dalam ruang persendirian digital. Namun, terdapat beberapa tanda yang boleh dijadikan petunjuk:

  1. Perubahan Perilaku: Jika anak atau remaja menunjukkan perubahan mendadak dalam perilaku atau emosi seperti menjadi tertekan, takut, atau menarik diri dari aktivitas sosial, ini mungkin merupakan indikasi adanya pembulian.
  2. Kurang Minat Terhadap Peranti Digital: Sekiranya mereka tiba-tiba menjadi enggan untuk menggunakan telefon pintar atau komputer mereka, atau nampak resah apabila menerima pemberitahuan, ini juga boleh jadi tanda siber membuli.
  3. Tanda Emosi Negatif: Menangis tanpa sebab, marah, atau menunjukkan tanda-tanda stress yang tinggi boleh jadi merupakan petunjuk bahawa sesuatu yang tidak menyenangkan berlaku dalam dunia digital mereka.

Cara-cara Mencegah Buli Siber

  1. Pendidikan dan Kesedaran: Mendidik kanak-kanak dan remaja mengenai bahaya siber membuli dan pentingnya menggunakan teknologi secara bertanggungjawab adalah langkah pertama yang penting.
  2. Pengawasan Orang Tua: Ibu bapa harus mengawasi aktivitas online anak-anak mereka dan mengenal pasti dengan siapa mereka berinteraksi di internet.
  3. Menggunakan Perisian Pengawasan: Terdapat aplikasi dan peralatan yang boleh membantu ibu bapa memantau aktivitas digital anak-anak mereka untuk mengesan tanda-tanda awal pembulian.
  4. Mendirikan Peraturan Rumah: Tetapkan garis panduan yang jelas tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam talian dan pastikan anak-anak memahaminya.

Apa yang Perlu Dilakukan Jika Terdedah Kepada Buli Siber?

  1. Berbicara: Anak-anak perlu tahu bahwa mereka boleh berbicara kepada orang tua atau guru jika mereka mengalami atau menyaksikan siber membuli.
  2. Simpan Bukti: Simpan segala bentuk komunikasi yang berkaitan dengan insiden pembulian, seperti tangkapan layar (screenshots) yang boleh digunakan sebagai bukti.
  3. Laporkan Kepada Pihak Berwajib: Laporkan kejadian tersebut kepada pihak sekolah atau mana-mana agensi perlindungan anak. Jangan mengabaikan masalah ini.
  4. Dapatkan Sokongan Profesional: Kadang-kadang, bantuan dari kaunselor atau pakar psikologi diperlukan untuk mengatasi trauma yang diakibatkan oleh siber membuli.

Siber membuli adalah masalah serius yang memerlukan reaksi proaktif dari semua pihak termasuk keluarga, sekolah, dan komuniti untuk menciptakan lingkungan yang selamat dan mendukung bagi semua pengguna internet. Dengan pendekatan yang tepat, kita boleh melindungi generasi yang akan datang dari bahaya yang tidak perlu di dunia digital.

Contoh Buli Siber

Buli siber adalah tindakan menggunakan teknologi, seperti internet dan telefon pintar, untuk mengganggu, mengintimidasi, atau mengancam seseorang. Ia boleh berlaku di banyak platform digital, termasuk media sosial, aplikasi mesej, forum dalam talian, dan permainan dalam talian. Berikut adalah beberapa contoh umum buli siber:

  1. Penghinaan di Media Sosial: Mengunggah atau berkongsi komen negatif, gambar menghina, atau video tanpa izin seseorang ke platform media sosial, dengan tujuan memalukan mereka di depan umum.
  2. Doxxing: Praktik mengumpulkan dan menyebarkan informasi peribadi seseorang (seperti alamat rumah, nombor telefon, atau maklumat peribadi lain) tanpa perkenan, menyebabkan ancaman kepada privasi dan keselamatan.
  3. Cyberstalking: Mengikuti aktiviti seseorang secara dalam talian secara berlebihan dan mengganggu, yang bisa mencakup mengirim pesan tidak diinginkan secara berulang-ulang atau menyebarkan informasi pribadi.
  4. Pemfitnahan: Menyebarkan rumor atau informasi palsu tentang seseorang dalam talian untuk merusak reputasi atau hubungan sosial mereka.
  5. Pengucilan: Sengaja mengisolasi atau mengeluarkan seseorang dari kelompok atau aktivitas dalam talian, seperti grup chat atau permainan multipemain.
  6. Phishing atau Pemalsuan Identitas: Menggunakan identitas palsu atau mencuri identitas orang lain untuk mengintimidasi, mengganggu, atau mencuri data pribadi.
  7. Kekerasan Verbal atau Ancaman: Menggunakan bahasa yang mengancam atau melecehkan dalam talian, termasuk ancaman kekerasan, pelecehan seksual, atau ucapan kebencian.
  8. Sexting dan Revenge Porn: Menyebarkan atau mengancam untuk menyebarkan materi intim seseorang tanpa persetujuan mereka, seringkali setelah hubungan pribadi berakhir.
  9. Pelecehan Melalui Permainan Dalam Talian: Menggunakan platform permainan untuk mengganggu atau melecehkan pemain lain melalui pesan dalam permainan, gangguan dalam permainan, atau dengan menghalangi kemajuan mereka secara sengaja.
  10. Manipulasi dan Gaslighting dalam Talian: Menggunakan teknologi untuk memanipulasi persepsi realitas seseorang, seringkali dengan membuat mereka meragukan kenangan, persepsi, atau kesetiaan mereka, yang bisa sangat merusak secara psikologis.

Penting untuk diingat, jika Anda atau seseorang yang Anda kenali mengalami buli siber, ada langkah yang bisa diambil seperti menyimpan bukti (screenshot), melaporkan ke platform atau pihak berwajib, dan mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional.

Baca Juga : How to Make a Dental Appointment at a Government Clinic Through MySejahtera 

Leave a Comment